Selasa, 28 November 2017

Mengenali Minat Demi Suksesnya Karir

Mengenali Minat Demi Suksesnya Karir
         Mengenali minat kita sejak dini sangat membantu kita dalam usaha meniti karier sehingga kelak karier yang kita jalani benar-benar sesuai dengan passion kita., sehingga kita bisa menjalani  dan mengembangkan karier dengan enjoy, tanpa tekanan, karena yang kita rencanakan, kita laksanakan , dan kita kembangkan  seuai dengan minat yang ada pada diri kita

Pengertian Minat
John holand  seorang psikolog kenamaan mendefinisikan   minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkkan kinerja yang tinggi.
Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat, untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni
dan dikembangkan.
Minat bisa  dikategorikan dalam 12 Jenis  antara lain :
1. Mechanical             :  Minat  terhadap aktivitas yang berhubungan dengan mesin, alat-alat, perkakas dan daya mekanik , contohnya menjadi Insinyur Sipil ,montir
2. Out Door                : Minat terhadap aktivitas yang dilakukan di luar atau di lapangan, atau            
                           pekerjaan  yang berhubungan dengan hal – hal rutin di luar , seperti nelayan,
                          sopir, bertani di sawah,  pesepak bola dll.
3. Medical                   :  Minat terhadap aktivitas yang terkait dengan pengobatan, mengurangi akibat  umumnya. Contohnya dokter,ahli bedah, perawat, farmasi, fisioterapi dll.
4. Praktical                 :  Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan praktis, yang bisa dilakukan dengan ketrampilan , contohnya karya pertukangan , ahli bangunan.
5. Clarical                   : Minat terhadap aktivitas yang berhubungan dengan tugas-tugas rutin yang  memerlukan  ketelitian dan  ketepatan dalam perhitungan, contohnya manager bank, sekertaris perusahaan, pegawai.

6. Social Service         :  Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, keinginan menolong, membimbing dan menasehati, keinginan mengerti orang lain, dan mempunyai ide.
7. Musical                   :  Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan music , baik memainkan, mendengarkan,  bernyanyi atau membaca sesuatu yang berhubungan dengan musik, penghargaan terhadap  musik , contoh:  pemain musik, komponis , guru musik, penikmat musik.
8. Laterarary               :  Minat terhadap aktivitas  yang berkaitan dengan buku-buku, kegiatan  membaca, mengarang,  contoh : wartawan, pengarang, penyair, penulis scenario drama/ film/sinetron.
9. Aesthetic                 :      Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan keindahan, bersifat seni dan menciptakan sesuai yang bernilai seni. Contoh : seniman, artik, arsitek, perancang .
10. Personal Contact:  Minat yang berkaitan dengan manusia, diskusi, membujuk, bergaul dengan orang lain, atau sesuatu yang membutuhkan kontak dengan masyarakat. Contoh bidang penjualan/sales, penyiar , konselor, motivator, broker.
11. Scientific:  Minat yang berkaitan dengan  kreativitas dan analisis, penyelidikan, dan experiment, kimia dan pilmu p[engetahuan umum, contoh; ilmuwan, Insinyur, ahli biologi dll.
12. Computational:  Minat yang berkaitan dengan angka-angka, seperti akuntan, ahli statistic, auditor, guru matematika, kasir.
           Nah dari paparan itu kita bisa mempunyai gambaran kira-kira minat kita masuk dalam
kategori yang mana?  Kategori pertama ? Atau kedua ? Atau ketiga? Atau yang lain.
 Bagaimana kita bisa mengetahui minat kita? ada dua cara yang umum dilakukan. Seperti halnya bakat , minatpun bisa diketahui secara awam dengan merasakan kenginan kuat kita terhadap suatu bidang maka sebenarnya di situlah letak minat kita, itulah minat kita.
Sementara secara ilmiah cara yang sangat umum digunakan untuk mengetahui minat
sesorang adalah dengan tes minat. Tes minat  tersusun dalam bentuk seperangkat alat ukur yang telah diuji kesakhihannya secara ilmiah, dimana hasilnya  sangat kecil kemungkinan salahnya. Dari hasil tes minat itu akan tergambar secara ilmiah minat kita  kemudian masuk kategori apa. Kemudian dari hasil itu kita mendapat saran sebaiknya aktivitas apa yang harus kita tekuni agar sukses karier di masa depan kita.
Kalau sudah kita ketahui maka langkah berikutnya adalah  memberi ruang agar minat itu
mendapatkan kesempatan untuk terpenuhi dalam bentuk aktivitas yang sesuai  sehingga akan
menghasilkan suatu keahlian yang amat berguna bagi karier kita.

Memadukan  Bakat dan Minat
       Jika minat dan bakat sudah kita ketahui, langkah selanjutnya adalah memadukan antara keduanya melalui aktivitas yang tepat, usaha keras, terarah, terprogram dan terukur dalam setiap tahabnya. Langkah konkritnya misalnya, ketika sekarang kita kelas 8 SMP maka hasil tes psikologi dan pemahaman diri kita terhadap bakat dan minat yang kita mmiliki dapat menjadi dasar pertimbangan untuk merencanakan studi lanjut yang harus kita tempuh, aktivitas yang kita tekuni dan lingkungan yang bisa mendukung, fasilitas yang kita butuhkan, serta teman pergaulan yang mensuport dan sebagainya.
        Dimana kita bisa  mendapatkan tempat mengembangkan bakat dan minat kita?, kemana kita harus berkonsultasi untuk keberhasilan perkembangan bakat dan minat kita, Siapa yang bisa mendukung berkembangnya bakat dan minat kita?  Jawabannya, ada banyak alternatif untuk itu, antara lain dengan masuk klub sesuai dengan bakat minatnya, misalnya yang bakat minatnya, masuk klub olahraga, klub musik, klub drama, klub teknologi dan sebagainya. 
         Kemudian kita juga bisa berkonsultasi dengan konselor sekolah, kepada nara sumber orang-orang sukses di bidangnya sesuai dengan bakat minat kita. Teman sebaya yang sama bakat dan minatnya juga bisa menjadi pendukung suksesnya perkembangan bakat minat kita. Mereka akan bisa menjadi teman yang asyik untuk bertukar fikiran dan bersama-sama melakukan aktivitas sesuai dengan bakat kita, tanpa rasa sungkan  atau  jarak diantara kita dengan mereka. Itu akan bisa menjadi sumber energi yang tak bisa dianggap ringan untuk perkembangan bakat dan minat kita. Mereka bisa menjadi sumber inspirasi, pemberi masukan yang bisa kita gunakan sebagai untuk mengembangkan bakat dan minat kita sehingga bisa optimal pencapaian hasilnya.
            Yang tak kalah pentingnya adalah dukungan orang tua. Orang tua adalah orang yang amat dekat dengan kita , yang melahirkan kita, membesarkan kita, yang membiayai kita maka mendapatkan dukungan darinya merupakan suatu keniscayaan. Sebaliknya ‘meninggalkannya’ jelas merupakan “sumber konflik” yang sebisa mungkin kita hindari karena akan menjadi “sumber ketidak bahagiaan” dalam hidup kita.
Betapa banyak contoh itu , misalnya anaknya suka basket karena merasa itulah bakat dfan minatnya, sementara orang tuanya melihat anak ini dengan “mengatasnamakan’ mengembangkan basketnya kemudia n berkonflik dengan orang tua berkepanjangan sampai tidak pulang ke rumah atau tak bertegur sapa dengan orang tuanya sampai menganggap orang tuanya sebagai” penghambat kariernya”.
Padahal sebenarnya yang dimaksud orang tuanya bukan begitu , silakan  berlatih dan bermain basket , tetapi jangan sampai meninggalkan belajar,  meninggalkan sembahyang, apalagi meninggalkan rumah sampai larut malam tanpa sepengetahuan orang tua. Sebagai orang tua, adalah wajar berpendapat seperti itu den gan harapan agar anaknya  menjadi sukses dan tawadhu’ rendah hati, hormat pada orang tua.
Tak ada ceritanya orang yang  durhaka kepada orang tua bisa berbahagia hidupnya. Bukankah kita ingin hidup berbahagia? Bukankah tujuan akhir dari berkembangnya bakat, minat dan suksesnya karier kita itu sesungguhnya bertujuan untuk tercapainya hidup  bahagia? Adakah diantara kita yang terlalu yakin bahwa orang tua tak punya pengaruh apa-apa terhadap pencapaian kebahagiaan kita? Mari kita renungkan bersama

Cerita
        Bunga adalah salah seorang siswi kelas 9 SMP favorit. Dia tiga bersaudra, dua kakaknya sudah kuliah semuanya laki-laki. Sejak kecil Bunga terbiasa bersikap dan berperilaku seperti anak laki-laki, karena  ia sering melihat kakaknya  pulang larut malam,( karena memang kuliahnya malam), maka belakangan ini Bunga juga sering pulang larut malam karena katanya kepada orang tuanya ia sedang mengembangkan bakat dan minatnya di bidang basket. Alas an lainya ‘kalau kakanya boleh pulang larut malam kenapa dia tak boleh , apa bedanya dia dengan kakak-kakaknya? Begitu ia sering menjawab pertanyaan orang tuanya mengapa pulang larut malam.   Padahal realitasnya jadwal berlatih basket hanya satu setengah  jam itupun satu minggu dua kali jam 15.30 – 17.00.  Selebihnya ia cangkrukan ,  kadang di tempat hiburan , kadang di warnet, kadang di rumah temannya yang bersekolah di lain tempat, kadang bermain tak karuan juntrungnya .

            Itu sebabnya kemudian sering terjadi konflik antara Bunga dengan orang tuanya, dan dalam konfliknya itu Bunga sering bertindak brutal seperti membanting pintu kamar ,  benda pecah belah sampai-sampai berkata koptor pada orang tuanya, yang intinya “ jangan campuri hidupku’ hidupku sepenuhnya aku yang menentukan orang tua , orang lkain tak punya apapun untuk ikut camnpur dalam hikdupku . Dia lupa banyak hal,  salah satunya bahwa ia bisa sampai besar  hingga sekolah di kelas 9 SMP favorit itu juga karena “ campur tangan orang tua “.