Mengenali Minat Demi Suksesnya Karir
Mengenali minat kita sejak dini sangat membantu kita dalam usaha meniti karier sehingga kelak karier
yang kita jalani benar-benar sesuai dengan passion
kita., sehingga kita bisa
menjalani dan mengembangkan karier dengan enjoy, tanpa tekanan,
karena yang kita rencanakan, kita laksanakan , dan kita kembangkan seuai dengan minat yang ada pada diri kita
Pengertian
Minat
John holand seorang psikolog kenamaan mendefinisikan minat sebagai aktivitas atau
tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi
kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari
kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk
mempelajarinya dan menunjukkkan kinerja yang tinggi.
Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat, untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni dan dikembangkan.
Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat, untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni dan dikembangkan.
Minat bisa
dikategorikan dalam 12 Jenis
antara lain :
1. Mechanical :
Minat terhadap aktivitas yang
berhubungan dengan mesin, alat-alat, perkakas dan daya mekanik , contohnya menjadi Insinyur
Sipil ,montir
2. Out Door : Minat terhadap aktivitas yang
dilakukan di luar atau di lapangan, atau
pekerjaan yang berhubungan dengan hal – hal rutin di
luar , seperti nelayan,
sopir, bertani di sawah, pesepak bola dll.
3. Medical :
Minat terhadap aktivitas yang terkait dengan pengobatan, mengurangi
akibat umumnya. Contohnya dokter,ahli
bedah, perawat, farmasi, fisioterapi dll.
4. Praktical :
Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan praktis, yang
bisa dilakukan dengan ketrampilan , contohnya karya pertukangan , ahli
bangunan.
5. Clarical : Minat terhadap aktivitas yang
berhubungan dengan tugas-tugas rutin yang
memerlukan ketelitian dan ketepatan dalam perhitungan, contohnya
manager bank, sekertaris perusahaan, pegawai.
6. Social Service :
Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat,
keinginan menolong, membimbing dan menasehati, keinginan mengerti orang lain,
dan mempunyai ide.
7. Musical :
Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan music , baik memainkan,
mendengarkan, bernyanyi atau membaca
sesuatu yang berhubungan dengan musik, penghargaan terhadap musik , contoh: pemain musik, komponis , guru musik, penikmat
musik.
8. Laterarary : Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan buku-buku, kegiatan membaca, mengarang, contoh : wartawan, pengarang, penyair, penulis scenario drama/
film/sinetron.
9. Aesthetic : Minat terhadap aktivitas yang berkaitan
dengan keindahan, bersifat seni dan menciptakan sesuai yang bernilai seni.
Contoh : seniman, artik, arsitek, perancang .
10. Personal Contact: Minat yang berkaitan dengan manusia, diskusi,
membujuk, bergaul dengan orang lain, atau sesuatu yang membutuhkan kontak
dengan masyarakat. Contoh bidang penjualan/sales, penyiar , konselor,
motivator, broker.
11. Scientific: Minat yang berkaitan dengan kreativitas dan analisis, penyelidikan, dan
experiment, kimia dan pilmu p[engetahuan umum, contoh; ilmuwan, Insinyur, ahli
biologi dll.
12. Computational: Minat yang berkaitan dengan angka-angka,
seperti akuntan, ahli statistic, auditor, guru matematika, kasir.
Nah dari paparan itu kita bisa
mempunyai gambaran kira-kira minat kita masuk dalam
kategori
yang mana? Kategori pertama ? Atau kedua
? Atau ketiga? Atau yang lain.
Bagaimana kita bisa mengetahui minat kita? ada dua cara yang umum
dilakukan. Seperti halnya bakat , minatpun bisa diketahui secara awam dengan
merasakan kenginan kuat kita terhadap suatu bidang maka sebenarnya di situlah letak minat kita,
itulah minat kita.
Sementara
secara ilmiah cara yang sangat umum digunakan untuk mengetahui minat
sesorang
adalah dengan tes minat. Tes minat
tersusun dalam bentuk seperangkat alat ukur yang telah diuji kesakhihannya
secara ilmiah, dimana hasilnya sangat
kecil kemungkinan salahnya. Dari hasil tes minat itu akan tergambar secara
ilmiah minat kita kemudian masuk
kategori apa. Kemudian dari hasil itu kita mendapat saran sebaiknya aktivitas
apa yang harus kita tekuni agar sukses karier di masa depan kita.
Kalau
sudah kita ketahui maka langkah berikutnya adalah memberi ruang agar minat itu
mendapatkan
kesempatan untuk terpenuhi dalam bentuk aktivitas yang sesuai sehingga akan
menghasilkan
suatu keahlian yang amat berguna bagi karier kita.
Memadukan Bakat dan Minat
Jika minat dan bakat sudah kita ketahui, langkah selanjutnya
adalah memadukan antara keduanya melalui aktivitas yang tepat, usaha keras,
terarah, terprogram dan terukur dalam setiap tahabnya. Langkah konkritnya
misalnya, ketika sekarang kita kelas 8 SMP maka hasil tes psikologi dan pemahaman diri kita terhadap bakat dan minat yang kita
mmiliki dapat menjadi dasar pertimbangan untuk merencanakan studi lanjut yang harus kita tempuh, aktivitas yang kita
tekuni dan lingkungan yang bisa mendukung, fasilitas yang kita butuhkan, serta teman pergaulan yang mensuport dan sebagainya.
Dimana kita bisa mendapatkan tempat mengembangkan bakat dan
minat kita?, kemana kita harus berkonsultasi untuk keberhasilan perkembangan
bakat dan minat kita, Siapa yang bisa mendukung berkembangnya bakat dan minat
kita? Jawabannya, ada banyak alternatif untuk
itu, antara lain dengan masuk klub sesuai dengan bakat minatnya, misalnya yang
bakat minatnya, masuk klub olahraga, klub musik, klub drama, klub teknologi dan
sebagainya.
Kemudian kita juga bisa berkonsultasi
dengan konselor sekolah, kepada nara sumber orang-orang sukses di bidangnya
sesuai dengan bakat minat kita. Teman sebaya yang sama bakat dan minatnya juga
bisa menjadi pendukung suksesnya perkembangan bakat minat kita. Mereka akan
bisa menjadi teman yang asyik untuk bertukar fikiran dan bersama-sama melakukan
aktivitas sesuai dengan bakat kita, tanpa rasa sungkan atau
jarak diantara kita dengan mereka. Itu akan bisa menjadi sumber energi
yang tak bisa dianggap ringan untuk perkembangan bakat dan minat kita. Mereka
bisa menjadi sumber inspirasi, pemberi masukan yang bisa kita gunakan sebagai
untuk mengembangkan bakat dan minat kita sehingga bisa optimal pencapaian
hasilnya.
Yang tak kalah pentingnya adalah
dukungan orang tua. Orang tua adalah orang yang amat dekat dengan kita , yang
melahirkan kita, membesarkan kita, yang membiayai kita maka mendapatkan
dukungan darinya merupakan suatu keniscayaan. Sebaliknya ‘meninggalkannya’ jelas merupakan “sumber konflik” yang sebisa mungkin kita hindari karena akan
menjadi “sumber ketidak bahagiaan” dalam
hidup kita.
Betapa banyak contoh itu , misalnya anaknya suka basket
karena merasa itulah bakat dfan minatnya, sementara orang tuanya melihat anak
ini dengan “mengatasnamakan’
mengembangkan basketnya kemudia n berkonflik dengan orang tua berkepanjangan
sampai tidak pulang ke rumah atau tak bertegur sapa dengan orang tuanya sampai
menganggap orang tuanya sebagai” penghambat
kariernya”.
Padahal sebenarnya yang dimaksud orang tuanya bukan begitu ,
silakan berlatih dan bermain basket ,
tetapi jangan sampai meninggalkan belajar,
meninggalkan sembahyang, apalagi meninggalkan rumah sampai larut malam
tanpa sepengetahuan orang tua. Sebagai orang tua, adalah wajar berpendapat
seperti itu den gan harapan agar anaknya
menjadi sukses dan tawadhu’ rendah hati, hormat pada orang tua.
Tak ada ceritanya orang yang
durhaka kepada orang tua bisa berbahagia hidupnya. Bukankah kita ingin
hidup berbahagia? Bukankah tujuan akhir dari berkembangnya bakat, minat dan
suksesnya karier kita itu sesungguhnya bertujuan untuk tercapainya hidup bahagia? Adakah diantara kita yang terlalu
yakin bahwa orang tua tak punya pengaruh apa-apa terhadap pencapaian kebahagiaan
kita? Mari kita renungkan bersama
Cerita
Bunga adalah salah seorang siswi
kelas 9 SMP favorit.
Dia tiga bersaudra, dua kakaknya sudah kuliah semuanya laki-laki. Sejak kecil
Bunga terbiasa bersikap dan berperilaku seperti anak laki-laki, karena ia sering melihat kakaknya pulang larut malam,( karena memang kuliahnya
malam), maka belakangan ini Bunga juga sering pulang larut malam karena katanya
kepada orang tuanya ia sedang mengembangkan bakat dan minatnya di bidang
basket. Alas an lainya ‘kalau kakanya boleh pulang larut malam kenapa dia tak boleh ,
apa bedanya dia dengan kakak-kakaknya? Begitu ia sering menjawab pertanyaan
orang tuanya mengapa pulang larut malam.
Padahal realitasnya jadwal berlatih basket hanya satu setengah jam itupun satu minggu dua kali jam 15.30 –
17.00. Selebihnya ia cangkrukan , kadang di tempat hiburan , kadang di warnet,
kadang di rumah temannya yang bersekolah di lain tempat, kadang bermain tak
karuan juntrungnya .
Itu sebabnya kemudian sering terjadi
konflik antara Bunga dengan orang tuanya, dan dalam konfliknya itu Bunga sering
bertindak brutal seperti membanting pintu kamar , benda pecah belah sampai-sampai berkata
koptor pada orang tuanya, yang intinya “ jangan campuri hidupku’ hidupku
sepenuhnya aku yang menentukan orang tua , orang lkain tak punya apapun untuk
ikut camnpur dalam hikdupku . Dia lupa banyak hal, salah satunya bahwa ia bisa sampai besar hingga sekolah di kelas 9 SMP favorit itu juga karena “ campur
tangan orang tua “.